Sejak pertama kali ayah
membelikanku sebuah ensiklopedia astronomi, aku mulai menyukai membaca dan
semua hal yang berhubungan dengan angkasa raya. Bahkan, ketika aku SMA, aku
sempat mengikuti olimpiade astronomi di tingkat kota walaupun aku berasal dari
program studi IPS, hanya karena penasaran dan ingin belajar dari seorang
ekspert haha :’) aku masih ingat ekspresi terkejut guru ekonomi ku ketika aku
mengikuti sesuatu yang berlainan arah dengan seharusnya.
Dulu, aku punya mimpi menjadi seorang
astronom! Mengamati bintang-bintang, mencari satu atau beberapa yang baru,
meneliti sesuatu yang belum terbuktikan, pergi ke luar angkasa, ah ya,
semuanya. Tapi ya begitulah (Tiap denger kata ini pasti kepikiran lagu nya
sarah sechan, haha) semakin kamu tumbuh besar, semakin realistis mimpi yang
kamu punya.Dan tebak! Walaupun mimpi aku, cita-cita aku sudah berubah, aku tetap tertarik kepada bintang, galaxy, palnet-planet, nebula (anaknya driane!), dan semua yang berada diatas sana. Dan juga, aku masih mau kok, pergi luar angkasa. Setidaknya harus sampai bulan ya! Haha
Suatu hari, aku pergi ke suatu tempat di Jawa Timur dimana kamu bisa melihat pemandangan langit malam yang indah dan jelas, ditambah pemandangan gunung dan lautan awan yang membuatmu merasa seperti berada di umm…. Di bromo. Karena aku memang pergi ke bromo haha (It’s lame I know, my jokes) Well, you literally can go somewhere high and has a clear sky. But guess what? It’s bromo, duh. Dari dulu aku memang selalu mengagumi langit malam yang penuh bintang, tapi suatu hari aku pergi berfikir untuk pergi ke suatu tempat yang memang indah pemandangan nya, jauh dari kota asalku, dan pergi bersama teman-temanku. Dan ya, aku memutuskan untuk pergi kesana. Bayangkan saja, aku tidak mau menginap di penginapan yang tersebar di luar kawasan taman nasional, dan memutuskan untuk mendirikan tenda di tempat pengamatan. Walaupun berakhir tragis karena kami membawa tenda yang rusak :’) jadi semalaman kami tidur didalam jeep dan sekitar pukul 2 aku pergi ke titik pengamatan dan yaaa! Kamu benar-benar bisa melihat galaksi bima sakti dengan mata telanjang (walaupun lebih jelas ketika di dalam kamera) dan tentu saja itu sangat mengagumkan. Kamu tahu, dimana kamu melihat sesuatu yang sangat indahdan selama ini kamu kagum-kagumi berada di depan mata dan kamu hanya bisa diam menikmati keheningan mengamati itu. Well, sebenarnya aku tidak diam sih, tangan dan fikiranku bergerak menunjuk konstelasi bintang-bintang yang terlihat yang selama ini hanya bisa lihat di aplikasi stellarium di personal computerku.
Kembali lagi ke kunjunganku ke bosscha
pagi tadi. Sebetulnya, aku sudah berencana pergi ke sana sejak hari pertama
ospek di Bandung. Tapi ya, tingkat satu benar-benar membuatmu bingung. Masa
transisi dari SMA ke Perguruan Tinggi. Dan bla-bla-bla banyak alasan yang
benar-benar tidak membingungkan, karena pada kenyataan nya pagi tadi aku hanya
mengumpulkan niat dan bekal makanan dan pergi ke sana. Sendiri! Ya begitulah si
Hasna ini kalau sudah niat haha.
Ah ya, ada sesuatu yang ingin kuceritakan ketika sesi mengenai teleskop bintang ganda. Hari ini banyak sekali keluarga yang memabawa anak-anak nya berkunjung. Jadi, ada sebuah keluarga yang membawa seorang anak perempuan yang keterbelakangan mental. Aku terharu (Ko bahasa ku lebay ya?) melihat ayahnya yang tanpa malu-malu mengajak si anak itu bermain dan ber interaksi, walaupun reaksi si anak tidak cukup bagus. Dia berteriak dan ingin pergi dari pegangan ayahnya itu, tapi si ayah cukup sabar. Suatu saat di dalam observatorium, si anak itu berteriak makin keras, dan orang-orang satu ruangan itu melihat ke si bapak dan anaknya itu. Aku jadi sebal, kenapa mereka melihat begitu sinis, padahal kan si anak itu juga pengunjung seperti mereka. Hey! Mereka juga butuh hiburan dan rekreasi ke tempat edukasi loh! Aku makin sedih ketika raut muka ayahnya berubah sedih dan membawa si anak itu pergi ke luar ruangan. Aaaa, aku jadi rindu ayah.
Reaksi dari anak-anak itu juga
memancing gelak tawa dan kekagumanku. Betapa antusias nya mereka dan betapa
besarnya keingintahuan mereka mengenai hal-hal yang dijelaskan di depan. Dan membuat
aku berfikir “That was me when I was like them” jadi terharu deh, haha terharu
terus. Terus aku ingat, ketika di slide ada animasi planet-planet dan matahari,
ada seorang anak memakai kostum dan masker spiderman mengangkat tangan “kak,
aku mau Tanya. Aku bingung, apakah matahari punya mata?” dia mengajukan
pertanyaan itu karena di depan, animasi planet dan matahari nya mempunyai mata,
haha. Aduh gemas ya! Untung si kakak di depan bisa menjelaskan. Lalu ada
yang bertanya, “Kak, kalau di bawah kita
itu apa? Yang hitam-hitam.” Hmm, sama dik, akupun masih penasaran, kita masih
penasaran, para ilmuwan masih penasaran, seluruh dunia masih penasaran, seluruh
jagat raya masih penasaran. Semoga kelak kamu bisa mengungkapkan dan
mendapatkan jawaban nya ya dek!
Selebihnya, hanya percakapan orang
tua yang ingin segera keluar, yang ingin segera membeli oleh-oleh, atau sebuah
keluarga yang takut tertinggal rombongan tour nya. Pada akhirnya, setelah
selesai, akupun ikut membeli souvenir 4 buah postcard bergambar planet yang
diambil langsung dari teleskop disini. Ah, senangnya! Sampai jumpa di
petualangan selanjutnya ya!
Hsf
No comments:
Post a Comment