Wednesday, January 27, 2016

Waktu, Mimpi, dan Sesuatu Diantaranya.


Siang yang sunyi,
dingin
tak biasanya
Membuatku berangan
Wahai matahari abadi hidupku,
Bintang untuk malamku
Pernahkah kamu membayangkannya?
Jika kita bisa memutar waktu?
Kembali ke masa lalu?

Kepada matahari abadi hidupku,
Bintang untuk malamku.
Kita pernah berbagi mimpi. Dengan segala ambisi yang memenuhi raga muda remaja masa itu.
Kamu dengan egomu, aku dengan egoku.
Aku masih ingat, katamu.
"Aku ingin membangun sebuah kota menjadi lebih baik, kau tahu"
Ya, aku tahu.
Sejak saat itu, namamu, mimpimu, turut serta dalam setiap doaku.

Akupun masih ingat,
Aku,
Bercerita
Kepadamu
Dengan muka yang sumringah, kau bilang.
Suatu saat, aku ingin menjelajah dunia. Membantu orang-orang kesusahan diluar sana.
Bertemu dengan anak-anak di berbagai belahan dunia.
Berbagi tawa,
Cerita
Dan cinta
Dan kau bilang,
Ayo kita melakukanya bersama-sama.

Kepada matahari abadi hidupku,
Bintang untuk malamku.
Kita berdua tahu kita melakukan kesalahan.
Aku
Kamu
Raga ini tidak cukup keras,
Otak ini terlalu berleha-leha.
Sampai akhirnya,
Aku
Kamu
Kita melewatkannya.
Sesuatu di depan mata,
yang seharusnya
sudah kita genggam.

Kepada matahari abadi hidupku,
Bintang untuk malamku.
Pernahkah kau berangan-angan?
Jika kita bisa memutar waktu?
Kembali ke masa lalu?

Mungkin,
Seharusnya
Hari ini
Aku
Kamu
Hidup di dalam mimpi indah kita.
Mimpi,
Yang selama ini,
Kita agung-agungkan.

Kepada matahari abadi hidupku,
Bintang untuk malamku.
Pernahkah kau berangan-angan?
Jika kita bisa memutar waktu?
Kembali ke masa lalu?


hsf

No comments:

Post a Comment