Hari ini hampir dua tahun sejak kiriman terakhirku di Blog, dan ada banyak sekali hal yang ingin aku sampaikan sebagai pengingat entah bagi diriku kelak, atau seluruh manusia di muka bumi yang masih memiliki hati dan fikiran (Yep, lagi-lagi aku selalu berharap bisa seperti Malala yang menginspirasi dunia).
Aku selalu mengagumi sebuah
kalimat yang sangat meng-inspirasi terutama sebagai seorang wanita: “Woman
empower each other not fight each other”. Betapa aku selalu mengagungkan
kalimat itu dan berterimakasih kepadanya karena telah menyatukan kaum bersel
telur di berbagai belahan jagat raya.
Menurutku, feminist bukan hanya mengedepankan hak-hak dan kesetaraan wanita, namun kesetaraan untuk semua manusia yang bernafas. Dan sebagai salah satu yang bernafas itu, kita harus mendukung manusia yang bernafas lain, dan bantu mereka untuk tetap bernafas! Well, that’s the theory. Beberapa hari lalu aku mendengar cerita dari seorang teman dan dengan cepat itu melemparku dari kenyataan sekaligus menampar, tepat di depan muka. Cerita mengenai seorang kawan yang mempunyai kesulitan untuk bertahan di lingkungan persaingan yang membuatnya kesusahan.
Sebut saja namanya Anggrek, suatu
hari dia bercerita tentang kekagumannya kepada Aku, Sarah, dan beberapa teman
lain di kelas yang tanpa beban selalu berani mengungkapkan pendapat dan menjadi
mahasiswa yang menonjol di kelas. Di sisi lain, Anggrek merasa dirinya sangat
kesusahan untuk melakukan hal yang sama dan berjuang dengan keras untuk hanya
mengangkat tangan dan menjawab pertanyaan dari dosen. Betapa dia harus
menghabiskan waktu untuk berfikir selama beberapa menit dan meyakinkan dirinya
sendiri bahwa apa yang dia katakan cukup baik, tidak akan memalukan ketika
disampaikan, dan tidak akan di judge
oleh teman lain. She suffers – a lot for
only trying to fit in the society which standard is getting higher and higher.
The thing is, while we are super easy to speak up and stand out, there
are others who suffer for only say one word. Mungkin saja apa yang kita
lakukan mengintimidasi orang, dan membuat orang lain tidak percaya diri
dengan mimpi dan harapan dia. Dari hal itu membuat aku menyesal tentang apa
yang sudah aku perbuat dan membuatku tertegun sangaaaat lama. Apa yang bisa aku
lakukan untuk membantu orang-orang yang seperti itu? Dan jawabannya selalu
sama, I should empower them – We should empower them. Karena seorang pemenang
sesungguhnya tidak akan mengorbankan orang lain untuk membuat Dirinya menang,
bukan?
Karena kawan, itulah yang kita butuhkan, bukan persaingan dan prasangka yang kau buat.
hsf
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteReal queen fix each other's crowns
ReplyDelete=definisi femenist yang sesungguhnya(?)=
ReplyDelete