Wednesday, June 19, 2013

Sekardus Cinta Masa Lalu


"Tulisan ini untuk ikut kompetisi @_PlotPoint: buku Catatan si Anak Magang Film "Cinta Dalam Kardus" yang tayang di bioskop mulai 13 Juni 2013."


     Aku selalu berfikir, "apakah aku diciptakan untuk selalu menjadi pihak yang tersakiti?". Bayangkan saja, sejak zaman dahulu kala, setiap aku jatuh cinta pada seorang cowok, pastiiii saja beberapa minggu kemudian cowok itu mempunyai pacar. Ada gebetan, di ambil orang, ada gebetan lagi, di ambil orang lagi. Terus saja seperti itu, sampai aku dapat julukan "Jomblo ter-tikung". Sedih kan, sudah jomblo, ditikung lagi.

     Pengalaman itu pertama kali terjadi pada saat aku mulai memasuki pertengahan masa SMP, ada seorang laki-laki yang menarik perhatianku. Panggil saja dia Aziz. Entah mengapa aku bisa tertarik padanya. Well, kita tidak perlu alasan, bukan? Dan yang mengejutkan, aku bisa dekat dengan-nya! Padahal jika di lihat dari fisik aku jelek sekali, aku harus berterimakasih pada seorang junior-ku yang secara tidak langsung ikut andil dalam kedekatan kami. Yang pada akhirnya kami menjadi seorang sahabat. Kami selalu bercerita tentang keluh kesah yang kami punya. Walaupun dia laki-laki, dia satu-satunya sahabatku yang paling dekat.

     Tapi pernah dengar istilah "Persahabatan lawan jenis tidak akan bertahan lama, karena pasti ada salah satu pihak yang akan jatuh cinta"? Dan aku mengalaminya.Tapi sebisa mungkin aku tahan perasaan itu. Aku pendam. Karena aku tahu dia menyukai seseorang, dan aku tahu aku harus sadar diri.  Sampai akhirnya beberapa minggu kemudian, aku mendengar dari orang lain bahwa dia sudah 'pacaran' dengan perempuan yang pernah dia ceritakan. Dan hal yang menyakitkan adalah, aku tahu berita itu dari mulut orang lain, bukan langsung dari dia. Sahabat macam apa? Dari situ aku sadar bahwa dia benar-benar tidak mengaharapkan-ku.

     Tanggal ulang tahun kami berdekatan, dan kami memutuskan untuk bertukar kado. Karena aku tahu dia suka transformer dan robot gundam, aku mati-matian mencari miniatur tokoh tersebut, walaupun sampai akhirnya tidak dapat. Dan ternyata, karena dia tahu aku suka barbie, dia sampai menanyakan ke orang dimana tempat beli barbie dan lain sebagai nya, padahal dia laki-laki! Apa tidak malu ya? Sebenarnya sih aku senang dia begitu niatnya mencari hadiah untuk-ku. Ya, walaupun dia senasib dengan ku karena tidak mendapatkan apa yang kami mau. Dia akhirnya memberiku sebuah boneka kelinci bewarna pink. Hadiah pertama dari sahabat-ku yang aku cintai. Dan lucu nya, ternyata kami membeli kado di tempat yang sama! Dan yang membuat-ku merasa bersalah adalah, ketika jarak waktu ulang tahun aku dan pacarnya dekat, dan dia hanya memberi kado ke padaku. Sampai seorang teman nya bilang "Heh, sebenarnya siapa sih pacar kamu itu?". Harus ku akui aku sedikit senang mendengar nya. Sampai aku dengar dia mengatakan "Haha, engga kok, ini kado terakhir ini, nanti ga akan ketemu lagi" Deg. Aku patah hati. Kejadian yang sama kembali terulang. 

     Pada akhirnya boneka kelinci itu hanya berakhir di dalam sebuah kardus bersama kenangan cintaku yang lain dari masa lalu. Yang hanya untuk disimpan, bukan untuk di tunjukan. Seperti perasaan ku yang hanya bisa kusimpan, sampai waktu yang tak terbatas. Tapi sampai kapan-pun boneka itu pasti akan tetap ada walau tak diperlihatkan. seperti perasaanku padanya yang akan tetap ada, meski harus ku sembunyikan...

-hsf

No comments:

Post a Comment